Informasi lainnya lihat ke atas, silahkan pilih sesuai tahun penerbitan

Selamat datang di Kelurahan Sukabumi Utara

Minggu, 01 April 2012

Agenda Kesmas Terkait laporan Peningkatan kasus DBD di kecamatan Kembangan





Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemoragic fever (DHF) akhir2 ini semakin meningkat jumlah kasusnya, termasuk di wilayah kecamatan kembangan, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah maupun masyarakat untuk mencegah menjangkitnya penyakit ini.

Melalui kegiatan penyuluhan2 telah sering dilakukan baik oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas (dokter,perawat,bidan) maupun dari Seksi Kesejahteraan masyarakat Kantor Kelurahan (tenaga kesehatan masyarakat), seperti hari ini senin tanggal 2 April 2012 , diadakan penyuluhan DBD di Kelurahan Meruya Selatan oleh Rini, dokter berkaca mata yang dikenal ramah dan komunikatif ini adalah dokter puskesmas kelurahan meruya selatan I , dokter Rini menjelaskan bagaimana proses terjadinya penularan penyakit DBD, vektor penyebabnya dan bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi penularan. Selanjutnya pada sesi ke 2, Bpk Ali ,Kasi Kesmas (kesejahteraan masyarakat) Kelurahan Meruya Selatan turut pula mengingatkan pada masyarakat pentingnya upaya pencegahan DBD yakni diupayakan agar Rumah bebas dari jentik nyamuk, karena hal ini merupakan salah satu wujud dari Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum itu senidri yang merubahnya" ini mengisyaratkan bahwa kita tidak cukup hanya berdo'a meminta diberikan kesehatan oleh tuhan lalu kita pasrah, berdo'a meminta kesehatan harus diiringi dengan upaya2 sehat seperti contohnya ketika kita berdo'a meminta rizki maka untuk mewujudkannya kita harus bekerja dan berusaha" kata ali. "kita berdo'a meminta keselamatan, tetapi kita menuju masjid pakai sepeda motor tanpa helm", "kita memohon kesehatan tetapi terus menghisap asap rokok", ini tidak fair lanjutnya.


Kegiatan Pengasapan/Fogging dilakukan oleh Petugas Puskesmas Kecamatan kembangan, Fogging sesungguhnya adalah upaya terakhir yang diakibatkan oleh "kegagalan" PSN, Jika PSN berhasil dilaksanakan maka tidak mungkin ada banyak nyamuk dilingkungan kita. Masyarakat seringkali menuntut/meminta wilayahnya disemprot/fogging, bahkan ada kelompok masyarakat yang berinisiatif membayar petugas fogging swasta atau swadana dari sisi peran serta ini merupakan hal positif, namun hal ini cukup memprihatinkan, fogging (baca:racun) menurut WHO sangat berbahaya, bahkan dari beberapa penelitian para ahli dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada janin, gangguan pernapasan, gangguan pertumbuhan otak . Pertanyaannya adalah mengapa fogging tidak dilarang ?

Kegiatan penyemprotan Fogging adalah sebuah dilema, satu sisi sangat effektif untuk membasmi nyamuk (jika takaran/dosisnya benar) di sisi lain bahaya yang ditimbulkan cukup banyak. oleh karena itu fogging adalah upaya terakhir, dalam arti yang paling penting adalah kegiatan PSN 3 M Plus, (menutup tempat perindukan nyamuk, menguras tempat perindukan nyamuk dan menimbun benda2 tempat perindukan nyamuk) Untuk M yg terakhir yakni menimbun tempat perindukan seperti botol,kaleng dan plastik dewasa ini menjadi perdebatan di kalangan pencinta lingkungan, karena ini dapat menyebabkan pencemaran tanah, karena bahan2 tersebut adalah bahan anorganik yang tidak dapat degradasi oleh tanah, bahkan sebuah botol plastik yang ditimbun dalam tanah belum hancur sampai orang yang menguburnya berubah menjadi fosil.

Pemberantasan sarang Nyamuk PSN adalah satu-satunya upaya paling effektif, effisien dan ekonomis untuk mencegah penularan DBD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan info atau membuat pertanyaan untuk kita diskusikan