Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemoragic fever (DHF) akhir2 ini semakin meningkat jumlah kasusnya, termasuk di wilayah kecamatan kembangan, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah maupun masyarakat untuk mencegah menjangkitnya penyakit ini.
Melalui kegiatan penyuluhan2 telah sering dilakukan baik oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas (dokter,perawat,bidan) maupun dari Seksi Kesejahteraan masyarakat Kantor Kelurahan (tenaga kesehatan masyarakat), seperti hari ini senin tanggal 2 April 2012 , diadakan penyuluhan DBD di Kelurahan Meruya Selatan oleh Rini, dokter berkaca mata yang dikenal ramah dan komunikatif ini adalah dokter puskesmas kelurahan meruya selatan I , dokter Rini menjelaskan bagaimana proses terjadinya penularan penyakit DBD, vektor penyebabnya dan bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi penularan. Selanjutnya pada sesi ke 2, Bpk Ali ,Kasi Kesmas (kesejahteraan masyarakat) Kelurahan Meruya Selatan turut pula mengingatkan pada masyarakat pentingnya upaya pencegahan DBD yakni diupayakan agar Rumah bebas dari jentik nyamuk, karena hal ini merupakan salah satu wujud dari Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum itu senidri yang merubahnya" ini mengisyaratkan bahwa kita tidak cukup hanya berdo'a meminta diberikan kesehatan oleh tuhan lalu kita pasrah, berdo'a meminta kesehatan harus diiringi dengan upaya2 sehat seperti contohnya ketika kita berdo'a meminta rizki maka untuk mewujudkannya kita harus bekerja dan berusaha" kata ali. "kita berdo'a meminta keselamatan, tetapi kita menuju masjid pakai sepeda motor tanpa helm", "kita memohon kesehatan tetapi terus menghisap asap rokok", ini tidak fair lanjutnya.
Kegiatan penyemprotan Fogging adalah sebuah dilema, satu sisi sangat effektif untuk membasmi nyamuk (jika takaran/dosisnya benar) di sisi lain bahaya yang ditimbulkan cukup banyak. oleh karena itu fogging adalah upaya terakhir, dalam arti yang paling penting adalah kegiatan PSN 3 M Plus, (menutup tempat perindukan nyamuk, menguras tempat perindukan nyamuk dan menimbun benda2 tempat perindukan nyamuk) Untuk M yg terakhir yakni menimbun tempat perindukan seperti botol,kaleng dan plastik dewasa ini menjadi perdebatan di kalangan pencinta lingkungan, karena ini dapat menyebabkan pencemaran tanah, karena bahan2 tersebut adalah bahan anorganik yang tidak dapat degradasi oleh tanah, bahkan sebuah botol plastik yang ditimbun dalam tanah belum hancur sampai orang yang menguburnya berubah menjadi fosil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan info atau membuat pertanyaan untuk kita diskusikan